SINICTO 2015 - Tanggal 2 mei tahun ini jatuh pada hari Sabtu. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, SMA Negeri 1 Kertosono memperingatinya dengan upacara bendera. Upacara di hari Sabtu? Apa bedanya dengan upacara hari Senin?
Berbicara tentang perbedaan, perbedaan yang paling ketara
adalah seragam yang digunakan. Jika biasanya menggunakan seragam putih abu-abu,
upacara dalam rangka memperingati HARDIKNAS hari ini dilakukan dengan
menggunakan seragam pramuka. Peserta upacara terdiri dari semua siswa kelas X
dan XI beserta Bapak dan Ibu guru, karena kelas XII telah menyelesaikan UN dan
tidak lagi memiliki kegiatan belajar mengajar. Sedangkan yang menjadi petugas
untuk upacara hari ini adalah anggota paskibra Cagaskara SMA Negeri 1
Kertosono.
Sedari pagi, sudah terlihat geliat para petugas
mempersiapkan kebutuhan (seluruh perlengkapan) upacara hari ini. Seperti
tahun-tahun sebelumnya, upacara peringatan HARDIKNAS tahun ini dilengkapai
dengan pasukan 12 selaku pengibar bendera. “pasukan 12 hanya aka nada jika
peringatan Hari Besar Nasional. Semisal hari kebangkitan, hari pahlawan, hari
pendidikan dan hari-hari besar lainnya. Kecuali hari besar agama. Hehehe. Oh iya,di event-event sekolah biasanya juga memakai pasukan 12.” Terang
Nugroho Andre Awan (anggota Cagaskara kelas XI) selaku Koordinator Sie upacara.
Hal yang lain yang terlihat ganjal adalah pada barisan kelas
X. Di beberapa kelas, barisan paling depan ditempati oleh siswa putri. Mungkin
karena pada upacara sebelumnya (peringatan Hari Kartini), siswa putri
diharuskan menempati barisan paling depan. Tampilan peserta upacara yang
berseragam pramuka lengkap (berbaret untuk putra dan berlaken serta topi besek
untuk putri) menjadi pemandangan yang berbeda dalam upacara kali ini. Sangat
berbeda namun tetap terlihat rapih.
Dalam upacara hari ini, kepala sekolah kita
Bapak Sumidi, M.Pd menjadi Pembina upacara. Beliau memberikan amanat yang
berhubungan dengan pendidiakan. Tentang Ki Hajar Dewantara pu tak lupa
disampaikan. Runtutan upacara berjalan seperti upacara biasanya. Namun, regu
koor (gabungan dari anggota bivo dan anggota Cagaskara yang tidak menjadi
petugas upacara) menyanyikan 1 lagu nasional, yaitu Bangun Pemudi Pemuda. Di
hampir akhir upacara, ada penyerahan piala pemenang lomba. Upacara berjalan
lancer dan cukup tertib hingga akhir upacara.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Komentar yang asik asik aja!