2015/05/07

Adu Kreasi dan Kekompakan Lewat Lomba Extrepasca 2015

Tidak ada komentar


SINICTO 2015 - Yel-yel terdengar menggema seiring berjalannya regu-regu peserta menuju pos lomba. Ada beberapa pos lomba. Pos semaphore di lapangan belakang (SMAKER), pos pionering di lapangan desa kepuh, pos tekspram di balai desa kepuh, dan aula baru sekolah dijadikan pos scout skill dan dinamika regu. Terdapat juga pos bayangan untuk semaphore dan pionering di SDN KEPUH. Pos bayangan dimaksudkan untuk pos singgah. Karena, untuk melaksanakan lomba, peserta di bagi menjadi beberapa kloter.

Lazim diketahui, dalam lomba-lomba di event Extrepasca, para peserta harus menunjukkan kekompakan, kreativitas dan semangat berlombanya. Karena, di setiap cabang lomba, poin-poin tadi menjadi salah satu nilai penting dalam penilaian dewan juri.

Lomba pertama adalah semaphore. Tiap regu terdiri dari 3 anak. Orang pertama bertugas membaca soal dan mengirimkan kepada orang kedua. Orang kedua bertugas mengamati orang pertama, kemudian mengirim pesannya (soal yang dibaca dan diperagakan orang pertama) kepada orang ketiga. Sedang orang ketiga sendiri bertugas menulis pesan yang telah dikirimkan.

Lomba kedua adalah pionering. Tiap regu terdiri dari 3 anak. Dalam pionering ini, peserta diharuskan membuat jemuran dari tongkat dan tali lawe yang mereka bawa. Pemenangnya adalah regu yang mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang paling sedikit.

Lomba ketiga adalah tekspram. Dalam lomba ini, dilakukan secara individual. Setiap anak mendapat 100 butir soal (soal benar salah, TTS, dan sandi kotak) dengan alokasi waktu pengerjaan 1 jam.
Lomba keempat adalah skill scout. Sama denga tekspram, lomba ini dilakukan individual. Peserta diharuskan membuat poster dengan tema pramuka dan alam. Dalam lomba ini, panitia meminta Ibu Aniek, Pak Budi, dan Andira (kelas XII) untuk menjadi juri.

Lomba kelima adalah dinamika regu. Seperti namanya, lomba ini dilakukan oleh seluruh anggota regu. Dengan penilaian kreativitas, kekompakan dan semangat, panitia mempercayakan kepada anggota Kwarcab yang hadir.

Seluruh lomba berjalan dengan lancar. Hingga akhir acara diumumkan pemenang lomba yang dibedakan menjadi juara putra dan putri. Menurut peserta lomba, mereka menyiapkan lomba-lomba di Extrepasca  ini hanya sekitar 1-2 minggu. Bahkan ada peserta yang hanya 3 hari menyiapkan dinamika regunya. “Kami baru persiapan 3 hari. Ini pun dadakan. Tadi kami joget-joget aja, tanpa gerakan wajib. Jadi semua ngikuti saya sebagai leadnya. Lagu kami sendiri yang cari, kami remix dan jadilah seperti itu tadi. Tak sia-sia menurutku. Joget india tadi mampu menarik perhatian hahaha.” Tutur Pungki Prasetyo, peserta dari SMPN 2 Pace yang saat dinamika regu membuat gebrakan baru menari dengan diiringi lagu india dan dangdut Indonesia. Dengan slayer ungu di kepala dan kaca mata hitam, dengan percaya diri mereka melenggak-lennggokan badan mengundang tawa.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Komentar yang asik asik aja!